top of page

Jenis-jenis fitting pipa besi


Jenis-Jenis Fitting Pipa Besi

Fitting pipa besi adalah komponen penting dalam sistem perpipaan yang berfungsi untuk menghubungkan, mengubah arah, atau menggabungkan pipa. Berikut adalah beberapa jenis fitting pipa besi yang umum digunakan:

  • Elbow: Berfungsi untuk mengubah arah aliran fluida dalam pipa. Tersedia dalam berbagai ukuran sudut.

  • Tee: Digunakan untuk membagi aliran fluida menjadi dua arah atau lebih. Terdapat jenis equal tee (semua cabang berdiameter sama) dan reducer tee (salah satu cabang berdiameter lebih kecil).

  • Reducer: Digunakan untuk menghubungkan dua pipa dengan diameter yang berbeda.

  • Cap: Berfungsi untuk menutup ujung pipa.

  • Coupling: Digunakan untuk menghubungkan dua pipa dengan diameter yang sama.

  • Union: Memungkinkan sambungan pipa dapat dilepaskan dan dipasang kembali tanpa perlu memotong pipa.

  • Flange: Digunakan untuk menghubungkan pipa dengan peralatan atau komponen lain menggunakan baut.

  • Nipple: Potongan pipa pendek yang sering digunakan untuk menghubungkan fitting dengan komponen lain.

  • Stub-In: Digunakan untuk membuat sambungan cabang pada pipa utama.

  • Cross: Memiliki empat cabang yang keluar dari satu titik, memungkinkan aliran fluida ke empat arah.

Fungsi Fitting Pipa Besi

  • Mengubah arah aliran: Elbow dan bend digunakan untuk mengubah arah aliran fluida.

  • Membagi aliran: Tee digunakan untuk membagi aliran menjadi beberapa cabang.

  • Menggabungkan pipa: Coupling digunakan untuk menghubungkan dua pipa.

  • Menyesuaikan diameter: Reducer digunakan untuk menghubungkan pipa dengan diameter yang berbeda.

  • Menutup ujung pipa: Cap digunakan untuk menutup ujung pipa yang tidak terhubung.

  • Membuat sambungan yang kuat dan tahan lama: Semua jenis fitting dirancang untuk memberikan sambungan yang kuat dan tahan lama.

Pemilihan Fitting Pipa Besi

Pemilihan jenis fitting yang tepat sangat penting. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Material pipa: Pilih fitting yang terbuat dari material yang sama dengan pipa.

  • Tekanan kerja: Pastikan fitting mampu menahan tekanan kerja sistem.

  • Suhu kerja: Pilih fitting yang sesuai dengan suhu kerja fluida.

  • Ukuran pipa: Sesuaikan ukuran fitting dengan diameter pipa.

Penjelasan lebih lanjut:

  • Elbow: Bayangkan siku pada pipa, berfungsi untuk membelokkan aliran air.

  • Tee: Seperti huruf T, digunakan untuk membagi aliran air menjadi dua arah.

  • Reducer: Seperti corong, digunakan untuk menghubungkan pipa besar ke pipa kecil.

  • Cap: Seperti tutup botol, digunakan untuk menutup ujung pipa.

  • Coupling: Seperti selang sambungan, digunakan untuk menyambung dua pipa yang sama ukurannya.

  • Union: Sambungan yang dapat dilepas pasang, memudahkan perbaikan.

  • Flange: Seperti piringan dengan lubang baut, digunakan untuk menyambung pipa ke peralatan lain.

  • Nipple: Potongan pipa pendek yang berfungsi sebagai penghubung.

  • Stub-In: Sambungan cabang pada pipa utama, seperti cabang pipa air untuk kamar mandi.

  • Cross: Seperti empat jalan yang bertemu, memungkinkan aliran air ke empat arah.

Catatan: Jenis-jenis fitting di atas adalah yang paling umum digunakan. Terdapat banyak jenis fitting lainnya dengan fungsi yang lebih spesifik, tergantung pada kebutuhan sistem perpipaan.

2 views0 comments

Recent Posts

See All

Commentaires


bottom of page